Jumat, 04 Desember 2015

Stand Up Comedy Academy: Kemasan Baru Komedi Cerdas Berkualitas!

Hi Writersss..

Sehubungan dengan kompetisi blog yang sedang diadakan oleh @IndosiarID. Kali ini saya akan berbagi tulisan mengenai review saya tentang salah satu program favorit Indosiar. Ya, apalagi kalau bukan Stand Up Comedy Academy Indosiar. Program ini sangat diminati oleh semua kalangan, khususnya kaum muda. Indosiar berhasil mengemas stand up menjadi sebuah komedi yang cerdas, namun tetap membuat berkualitas dan lucu. Dan review saya ini nanti tidak terlalu banyak-banyak kawan, tidak seperti para peserta yang lainnya, yang mungkin akan membuat kalian jadi malas baca. Tulisan saya nanti cukup simpel agar memudahkan kalian memahami dan menangkap maksud dari tulisan saya ini.

Sebelumnya sebagai pengantar saja. Buat kalian yang belum tahu atau masih abu-abu mengenai apasih stand up comedy itu? okee, saya jelasin ya. Stand Up Comedy (Dalam istilah luar negeri pelawak tunggal) adalah salah satu gaya melawak yang membawakan lawakannya di atas panggung seorang diri. Jadi intinya adalah kita melawak langsung di depan penonton dengan membawakan materi yang sudah kita buat sebelumnya. Gaya melawak seperti ini masih dikatakan cukup baru dan sedang booming-bommingnya di masyarakat Indonesia. Kenapa? karena juga mayoritas masyarakat Indonesia suka dengan komedi, sehingga mereka membutuhkan gaya atau kemasan yang baru dalam berkomedi. Ya, Stand Up Comedy-lah jawabannya.

Lalu, kenapa saya suka banget dengan program Indosar yang satu ini? alasanya tidak lain untuk menghilangkan kejenuhan pribadi, yang disebabkan oleh segudang tugas menumpuk di sekolah, serta saya juga sangat suka dengan komedi itu sendiri. Tingkat kecandaan saya di sekolah yang bisa dibilang cukup tinggi, hal itu membuat saya sering menjadikan program ini sebagai bahan-bahan saya untuk dijadikan lawakan saat bersama teman-teman saya di disekolah. Biar ngga garing.. hehee

Stand Up Comedy Academy Indosiar


Indosiar memang selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk semua pemirsanya. Setelah sukses dalam ajang pencarian bakat Dangdut Academy. Indosiar kembali memberikan kejutan bagi pemirsanya, kali ini Indosiar kembali membuat program pencarian bakat baru di bidang komedi yaitu Stand Up Comedy Academy. Ajang pencarian bakat melawak Stand Up Comedy Academy di Indosiar memang telah berakhir, tepatnya pada hari Jumat, 13 November 2015. Walaupun telah berakhir, namun keseruan-keseruan dalam program ini masih saja menjadi hal yang dirindukan oleh para pemain dan juga pemirsa setianya, Berbeda dengan Stand Up Comedy yang sering disiarkan di stasiun-stasiun televisi yang lainnya, SUCA Indosiar telah berhasil mengemas Stand Up Comedy menjadi sesuatu hal yang berbeda. Apa yang membedakannya?

"Konsepnya ini mencari comic baru. Yang membedakannya para peserta yang ikut dilatih mentor masing-masing yang sudah kami pilih," ujar Windy Novida selaku Produser Stand Up Comedy Academy, Jumat (2/10/2015) -liputan.com

"Jadi nantinya 4 mentor kami yang ada akan mempunyai anak didik. Mereka masing-masing membimbing 6 peserta yang sudah ada sampai nanti disaring menjadi 12 besar," lanjutnya.

Keempat mentor tersebut yakni Gilang Baskara, Isman HS, Daned, dan Mosidik yang kemudian akan dinilai oleh Eko Patrio, Abdel, serta Soimah. Serta dua mentor sekaligus juri spesial yang dihadirkan khusus yakni Raditya Dika dan Panji Pragiwaksono.

Stand Up Comedy Academy ada 24 Finalis, yang telah melalui proses seleksi dari seluruh komedian tanah air. Nantinya setiap 6 finalis akan di bimbing oleh 1 mentor. Acara ini selain untuk mendapatkan hiburan semata, juga akan memberikan pelajaran-pelajaran yang lebih mendalam tentang dunia Stand Up Comedy. 

Ngomongin soal komika-komika di SUCA, kali ini saya akan berbagi informasi mengenai beberapa komika yang terpilih di Babak Grand Final. Siapa sajakah mereka? Ya, siapalagi kalau bukan Cemen, Ephy dan Musdalifah.


1. Komika Cemen asal Brebes
Cemen di Stand Up Comedy Academy

Komika yang berasal dari Brebes ini berhasil menjadi jawara di Stand Up Comedy Academy 2015 Indosiar. Mungkin banyak yang belum tahu dia sangat mengidolakan sesorang yang identik dengan goyangan itiknya, siapa lagi kalau bukan Zaskia Gotik. Mas cemen ini sering sekali memakai khas sang ayah di dalam penampilannya. Materi yang disampaikan sangat full out dan natural.

2. Komika Ephy NTT
Ephy di Stand Up Comedy Academy
Komika asli orang Kupang, NTT ini mempunyai logat yang sangat identik sekali. Tentunya hal inilah yang membuatnya menjadi saingan yang cukup berat bagi para kompetitornya. Logatnya yang berbeda, ia jadikan kekuatannya dalam menyampaikan materi lawakannya. 


3. Komika Musdalifah asal Pinrang

Dan yang ketiga ini adalah komika yang cewek sendiri di SUCA. Komika yang berjilbab, dan katanya cantik ini berasal dari Pinrang, salah satu kota di Makassar. Kalau soal bahasa mungkin dia jagonya. Indonesia bisa, Inggris bisa (walau cuma dikit-dikit), apalagi bahasa Pinrang, bahasanya sendiri.


Hayoo, yang udah setia mengikuti acara ini dari awal sampai akhir pasti sudah tahu kan siapa pemenang juara pertamanya??

Yaa.. pemenangnya adalah mas Cemen

Dia adalah satu komika favorit saya juga. hehee..
"Seneng banget, nggak nyangka bisa juara satu," kata Cemen.

Pria bernama lengkap Chrismanto Eka Prastio asal Brebes kelahiran 17 April 1994 ini mengalahkan 2 rival kuatnya, yakni Ephy (NTT) dan Musdalifah Basri (Pinrang). Sebagai pemenang, ia berhak mendapatkan total hadiah uang tunai sebesar Rp 100 juta. Sementara itu Ephy yang berasal dari NTT berhasil mendapatkan juara 2 dan mendapat hadiah sebesar 50 juta. Di tempat ketiga ada Musdalifah yang berhak atas uang tunai sebesar 25 juta.


Bagaimana? begitulah kira-kira reivew saya mengenai Program SUCA ini. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi pembaca khususnya. Dan tidak lain, tulisan ini saya tulis sebagai dalam rangka untuk mengikuti kontes blog yang diadakan Indosiar dan sekaligus sebagai bagian dalam memeriahkan Ulang Tahun Indosiar yang ke 21 yang akan segera tiba!! yeeayyy ^^

Selasa, 03 November 2015

Disaat Aku Dan Kamu Saling Menunggu, Namun Tak Saling Tahu




Ibarat lilin yang sedang menyala yang nantinya akan mati juga. Demikian dengan tumbuhan yang sedang tumbuh bunga lama kelamaan akan segera kering pada musimnya. Begitu juga dengan rasa ini, akan mulai menghilang apabila tidak segera menemukan kepastianya. Jika ada penghargaan untuk kegiatan paling menyiksa di dunia ini, maka pemenangnya adalah menunggu. Hal yang menyedihkan dari menunggu ialah saling menunggu tetapi tidak saling tahu. Kamu merindukan dia, dia merindukanmu. Kalian diam, tidak saling tahu, dan saling menunggu. Menunggu sampai ada yang jujur. Sampai ada yang mengutarakan duluan. Memang sampai kapanpun dan bagaimanapun juga mata manusia tidak di setting untuk melihat bagaimana kehendak Tuhan bekerja. Kita lemah sebagai manusia, oleh karena itu Tuhan menyediakan doa.

Ada yang saling menunggu tetapi tidak saling tahu, ada pula yang saling mencintai tetapi tidak saling mengerti. Dua orang yang saling mencintai adalah orang-orang yang saling berjuang untuk kebahagian bersama, bukan hanya menunggu dan menuntut untuk dibahagiakan. Apakah rasa yang kamu berikan kepadanya adalah sekedar rasa jatuh cinta, atau sungguh-sungguh mencintai? Jika memang dia yang kau inginkan untuk menjadi bagian terindah dari hari- hari panjangmu. Segeralah satu diantara kalian mengungkapkan, jangan saling menunggu, sebelum rasa itu perlahan menghilang.

Lalu sampai kapan kalian akan terus menunggu dan tidak ada yang memulainya? Ataukah kalian akan terus hanya bisa melihat langit, melihat bintang-bintang, dan mengingat kenangan sembari saling mendoakan? 

Buat apa kalian menunggu sampai satu diantara kalian akan berkata "Kenapa kamu gak peka?" dan nantinya kalian akan saling menyalahkan satu sama lain. Ketahuilah sebuah hubungan dibangun oleh pondasi kejujuran dan cinta itu membutuhkan kejujuran, bukan sembunyi-sembunyi yang akhirnya berujung akan salah paham.

Ada saatnya orang yang menunggu akan lelah dan akhirnya pergi, karena dia mersa kehadirannya disia-siakan dan tak pernah dihargai. Don't wait for the perfect moment, take the moment and make it perfect..